Minggu, 21 April 2013

Suara hati Pelajar


Masih maukah kalian menjadikan tunas-tunas bangsa sebagai kelinci percobaan?
.Masih maukah kalian mempertaruhkan masa depan kami hanya dalam 4 hari diatas kertas dengan sebuah pena ?
Sekolah 3 tahun , menghabiskan buku beratus-ratus lembar yang pada akhirnya hanya akan ditentukan oleh ulangan yang hanya berlangsung 4 hari dengan sebatang pena .  Dalam satu hari sebuah mata pelajaran ,dengan materi pengajaran yang diperoleh selama 3 tahun yang dirangkum menjadi satu paket yang dikerjakan dalam waktu 2 jam . Kami bukan mesin yang bisa menyimpan semua materi dalam memori . Ada saatnya kami pun lupa .

Setelah UN 2013 ini ,apakah kalian tetap akan melaksanakannya tahun depan . Kalau iya , tolonglah kiranya lebih dipersiapkan lagi  tahun depannya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tahun ini kepada adik-adik kami .
Kami sangat kecewa akan mekanisme pelaksanaan UN yang carut marut apalagi kami adalah salah satu sebagai peserta UN tahun 2013 ini , Kekecewaan karena UN yang tidak diadakan serentak di 33 provinsi . Dan hal ini pun membuat kondisi fisik dan psikologis kami menjadi terganggu . Seperti yang diketahui bersama UN sering dianggap menjadi momok yang menakutkan bagi para siswa. Menjadi lebih menyeramkan rasanya dengan adanya  penundaan-penundaan pelaksanaanya .
 . Ujian yang seharusnya dilaksanakan Senin (15/04) molor kemudian menjadi  Kamis (18/04) di 11 provinsi setelah dijadwalkan ulang   . Namun , masih saja pada hari itu masih ada beberapa sekolah  yang belum melaksanakan UN dikarenakan lagi-lagi pendistribusian soal yang kurang lengkap .
Termasuk sekolah kami yang UN nya baru dilaksanakan pada Jumat (19/04) , itupun kami harus menunggu kedatangan soal dari posko UN , dan pada pukul 08:45 barulah UN disekolah kami dilaksanakan . Itupun mengerjakan dengan soal dan LJUN yang difoto copy .

Tujuan pemerintah memang baik melakukannya untuk menstandarkan pendidikan agar adanya penyetaraan . Ok lah , kami terima adanya UN tapi sebelum pemerintah menstandarkan para siswa-siswi / pelajar , sudah seharusnya para tenaga pendidiklah yang terlebih dahulu disetarakan . Bukan kami menghina / merendahkan tenaga pengajar yang ada  tapi belum tentu ,apa yang diajarkan suatu sekolah sama dengan yang diajarkan disekolah lain . Terutama pada keadaan sekolah yang berada diperkotaan , tentu jelas berbeda dengan sekolah yang berada dipedesaan . Diperkotaan pengajarannya lebih intensif dikarenakan lengkapnya sarana dan prasarana yang ada . Tapi disekolah yang berada dipelosok terhambat karena kurang memadainya sarana dan prasarana .


Pemilih jadi Penentu Masa Depan


Assalamualaikum warahmatullahi waabarakarakatu ,
Salam sejahtera bagi kita semua ,
Disini saya akan membahas sedikit tentang Pemilu . Pemilu yang merupakan singkatan  Pemilihan Umum adalah  suatu perwujudan pelaksanaan demokrasi yang pada prinsipnya diselenggarakan sebagai sarana kedaulatan rakyat, sarana partisipasi masyarakat ,memilih pemimpin politik dan sarana sirkulasi elit.Dalam hal ini diharapkan masyarakat menggunakan hak pilihnya sebagai suatu kewajiban sebagai warga Negara .  Sebab dengan begitu artinya masyarakat telah berpartisipasi untuk menentukan pemimpin masa depan .Partisipasi masyarakat tersebut sering dijadikan sebagai salah satu tolak ukur untuk mengukur keberhasilan Pemilu . Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat semakin legitimate sebuah pemilu .Partisipasi masyarakat secara kuantitatif dapat diukur melalui persentase jumlah pemilu yang datang ke TPS yang menggunakan hak pilihnya . Sedangkan secara kualitatif dapat dilihat dari rasionalitas pilihan dan peran aktif pemilih dalam setiap tahapan .   Sudah seharusnya kita sebagai pemilih haruslah menjadi pemilih yang cerdas . Nah bagaimana pemilih yang cerdas itu? Pemilih yang cerdas adalah pemilih yang memilih calon pemimpin yang cerdas pula . Sebagai pemilih kita harus memilah-milah pemimpin mana yang betul-betul patut dijadikan pemimpin , maka dari itu terlebih dahulu kita harus mengetahui (bibit bebet dan bobotnya hahaa salah ,mang mau milih pasangan hidup ) pemimpin itu apakah sering turun ke lapangan memperhatikan rakyatnya atau tidak , bukan hanya perhatian pada saat mendekati pemilu tapi yang perhatian  sebelum ia mendaftar sebagai pemimpin baik itu capres, cawapres, caleg , cagub , sampai tingkat bawah sekalipun .
Jangan memilih hanya karena telah diberi uang ataupun barang . Hati-hati akan pemimpin yang seperti ini  cenderung mereka adalah orang-orang yang tidak bisa dipercaya . Akankah mereka datang setelah menjadi Pemimpin ? Itu masih sangat dipertanyakan , karena banyak Pemimpin yang telah jadi namun setelah itu tak muncul lagi batang hidungnya. Kemana mereka ? Entahlah mungkin mereka sibuk akan tugasnya sebagai pemimpin yang memperjuangkan aspirasi rakyat  atau yang lain .  
Seorang pemilih  menjadi penentu masa depan . Maka dari itu Ayo menjadi pemilih yang cerdas dan memilih pemimpin yang cerdas .

Salam hangat , bagi semua
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh .